lukisan wayang di jawa timur pertama kali menggunakan media
Itulahpesan yang ingin disampaikan sepasang seniman Yoes Wibowo dan Wina Bojonegoro dalam pameran karya lukis dan instalasi yang digelar di Surabaya, Rabu. Pameran yang menampilkan total 34 karya seni lukis, instalasi dan puisi itu dipajang di Galeri Paviliun, House Of Sampoerna Surabaya dari tanggal 7 sampai 29 Februari 2020.
Paratokoh nasionalis kerap kali menggunakan seni pertunjukan sebagai media untuk membangkitkan semangat rakyat melawan penjajah. Seorang dalang wayang kulit purwa di Jawa semalam mendalang bisa mengantongi uang sebesar 20.000 rupiah atau 135 kilogram beras. Adapun ludruk yang hanya berkembang di Jawa Timur yang penduduknya
Setelahkami ber 8 sampai di Museum Wayang, kamu langsung menuju ke dalam Museum tersebut. Untuk harga tiket masuk rp3.000/orang untuk mahasiswa, dan rp5.000/org selain mahasiswa . Dari yang pertama kali kami lihat di lantai pertama adalah terdapat beberapa Patung wayang tradisional yang besar di pajang di pintu utama. Setelah jalan terus ada
Budayawayang lahir sejak masa pemerintahan Prabu Airlangga yang merupakan Raja kerjaan Kahuripan kerajaan yang ada di Jawa Timur. Karya sastra yang akan digunakan pada jalan cerita wayang dirulis oleh pujangga Indonesia berasal dari tanah jawa sejak abad X. Salah satu naskah yang tertulis Kitab Ramayana Kakawih dengan tulisan bahasa Jawa Kuno
Dalamdisertasinya berjudul Bijdrage tot de Kennis van het Javaansche Tooneel (1897), ahli sejarah kebudayaan Belanda Dr. GA.J. Hazeau menunjukkan keyakinannya bahwa wayang merupakan pertunjukan asli Jawa. Pengertian wayang dalam disertasi Dr. Hazeau itu adalah walulang inukir (kulit yang diukir) dan dilihat bayangannya pada kelir.
Site De Rencontre Pour Ado Anonyme. Wayang berasal dari Jawa ꦮꦪꦁ, translit. wayang, har. 'bayangan' adalah seni pertunjukkan tradisional asli Indonesia yang berasal dan berkembang pesat di pulau Jawa dan Bali. WayangꦮꦪꦁJenisTeater boneka TradisionalSeni pendahuluSuku JawaBudaya awalIndonesiaAwal berkembangHindu-Buddha Batara Guru Siwa dalam bentuk seni wayang Jawa. Wayang Bali. UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan boneka bayangan tersohor dari Indonesia, sebuah Warisan Mahakarya Dunia yang Tak Ternilai dalam Seni Bertutur bahasa Inggris Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.[1][2][3] Sampai saat ini, catatan awal yang bisa didapat tentang pertunjukan wayang berasal dari Prasasti Balitung pada Abad ke 10. Pada tahun 903 M, prasasti yang disebut Prasasti Balitung Mantyasih diciptakan oleh Raja Balitung dari Dinasti Sanjaya, dari Kerajaan Medang Kuno. Mereka menyatakan Si Galigi Mawayang Buat Hyang Macarita Bimma Ya Kumara, yang artinya 'Galigi mengadakan pertunjukan wayang untuk dewa dengan mengambil kisah Bima Kumara'.[4] Tampaknya fitur-fitur tertentu dari teater boneka tradisional telah bertahan sejak saat itu. Galigi adalah seorang artis keliling yang diminta untuk tampil untuk acara kerajaan yang istimewa. Pada acara itu ia menampilkan cerita tentang pahlawan Bima dari Mahabharata. Mpu Kanwa, pujangga istana Airlangga dari Kerajaan Kahuripan, menulis pada tahun 1035 M dalam kakawin-nya Arjunawiwaha santoṣâhĕlĕtan kĕlir sira sakêng sang hyang Jagatkāraṇa, yang artinya, "Ia tabah dan hanya layar wayang yang jauh dari ' Penggerak Dunia'." Kelir adalah kata dalam bahasa Jawa untuk layar wayang, syair yang dengan fasih membandingkan kehidupan nyata dengan pertunjukan wayang di mana Jagatkāraṇa penggerak dunia yang maha kuasa sebagai dalang guru wayang tertinggi hanyalah layar tipis dari manusia. Penyebutan wayang sebagai wayang kulit ini menunjukkan bahwa pertunjukan wayang sudah dikenal di istana Airlangga dan tradisi wayang telah mapan di Jawa, mungkin lebih awal. Sebuah prasasti dari periode ini juga menyebutkan beberapa pekerjaan sebagai awayang dan aringgit.[5] Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan kebudayaan yang sudah ada, seni pertunjukan ini menjadi media efektif menyebarkan agama Hindu. Pertunjukan wayang menggunakan cerita Ramayana dan Mahabharata. Para Wali Songo di Jawa, sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang Kulit di timur, wayang wong di Jawa Tengah dan wayang golek di Jawa Barat. Adalah Raden Patah dan Sunan Kali Jaga yang berjasa besar. Carilah wayang di Jawa Barat, golek ono dalam bahasa jawi, sampai ketemu wong nya isinya yang di tengah, jangan hanya ketemu kulit nya saja di Timur di wetan wiwitan. Mencari jati diri itu di Barat atau Kulon atau kula yang ada di dalam dada hati manusia. Maksud para Wali terlalu luhur dan tinggi filosofi nya. Wayang itu tulen dari Jawa asli, pakeliran itu artinya pasangan antara bayang bayang dan barang aslinya. Seperti dua kalimah syahadat. Adapun Tuhan masyrik wal maghrib itu harus diterjemahkan ke dalam bahasa jawa dulu yang artinya wetan kawitan dan kulon atau kula atau saya yang ada di dalam. Carilah tuhan yang kawitan pertama dan yang ada di dalam hati manusia. sik Demikian juga saat masuknya Islam, ketika pertunjukan yang menampilkan “Tuhan” atau “Dewa” dalam wujud manusia dilarang, munculah boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, di mana saat pertunjukan yang ditonton hanyalah bayangannya saja. Wayang inilah yang sekarang kita kenal sebagai wayang kulit. Untuk menyebarkan Islam, berkembang juga wayang Sadat yang memperkenalkan nilai-nilai Islam. Perkembangan wayang pada dari abad 19 hingga abad ke 20 tidak lepas dari para Dalang yang terus mengembangkan seni tradisional ini. Salah satunya almarhum Ki H. Asep Sunandar Sunarya yang telah memberikan inovasi terhadap wayang agar bisa mengikuti perkembangan zaman dan dikenal dunia. Sebenarnya, pertunjukan boneka tak hanya ada di Indonesia karena banyak pula negara lain yang memiliki pertunjukan boneka. Namun pertunjukan boneka Wayang di Indonesia memiliki gaya tutur dan keunikan tersendiri, yang merupakan mahakarya asli dari Indonesia. Untuk itulah UNESCO memasukannya ke dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia pada tahun 2003. Tak ada bukti yang menunjukkan wayang telah ada sebelum agama Hindu menyebar di Asia Selatan. Diperkirakan seni pertunjukan dibawa masuk oleh pedagang India. Namun, kegeniusan lokal dan kebudayaan yang ada sebelum masuknya Hindu menyatu dengan perkembangan seni pertunjukan yang masuk memberi warna tersendiri pada seni pertunjukan di Indonesia. Ketika misionaris Katolik, Bruder Timotheus L. Wignyosubroto, FIC pada tahun 1960 dalam misinya menyebarkan agama Katolik, ia mengembangkan Wayang Wahyu, yang sumber ceritanya berasal dari Alkitab.
Lukisan wayang di Jawa Timur pertama kali memakai media??apa media yg digunakan dlm lukisan wayang pertama kali di jawa timur lukisan wayang di jawa timur pertama kali menggunakan media lukisan wayang dijawa timur pertama kali menggunakan media?Lukisan wayang di Jawa Timur pertama kali menggunakan media apa..??? bayi kucing ia untuk pakai semen apa media yg digunakan dlm lukisan wayang pertama kali di jawa timur kalau gk salah sih kainmaaf ya jika salah lukisan wayang di jawa timur pertama kali menggunakan media kulit? iya mungkin soalnya jaman dahulu bukanya banyak yg pake media kulit lukisan wayang dijawa timur pertama kali menggunakan media? memakai media kulit .kalo gak salah Lukisan wayang di Jawa Timur pertama kali menggunakan media apa..??? Daun tal bila tak salah. Semoga berguna.
Surɔˈkartɔ atau Solo bahasa Jawa. Terdapat 3 gua utama di sini satu gua yang kecil. Wayang Sebagai Inspirasi Berkarya Seni Lukis Pada Media Kayu Eduarts Jurnal Pendidikan Seni Surakarta pengucapan bahasa Jawa. . Candhi Prambanan adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Repubblica italiana ialah sebuah negara yang terletak di Eropah selatan tengah. Di selatan wilayahnya merangkumi seluruh Semenanjung Itali Sicily Sardinia dua pulau terbesar. Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang bahasa Jawa. Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di IndonesiaPada tahun 2009 pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditas minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Itali bersempadan dengan Perancis Switzerland Austria dan Slovenia sepanjang pergunungan Alps di utara. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti tiga dewa utama Hindu yaitu dewa Brahma sebagai dewa pencipta dewa Wisnu sebagai dewa pemelihara dan dewa Siwa. Kompleks gua di Batu Caves dipercayai berusia lebih 400 juta tahun lamanya. Penangkapan Pangeran Diponegoro bahasa Belanda. Berdasarkan data tahun 2016 jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 11525963 juta lebih atau tumbuh sebesar. Sala pengucapan bahasa Jawa. Gunung Tangkuban Parahu Aksara Sunda Baku. ᮌᮔ ᮒᮊᮘᮔ ᮕᮛᮠ Latin. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran sehingga kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup kompetensi dasar kelompok sikap kompetensi dasar kelompok pengetahuan dan kompetensi. Gevangenname van Prins Diponegoro adalah sebuah lukisan 1857 karya Raden Saleh yang menggambarkan ditangkapnya Pangeran Diponegoro oleh Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock pada 28 Maret 1830. Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi peserta didik dari sisi pengetahuan keterampilan dan sikap secara utuh. إيتالي atau nama rasminya Republik Itali bahasa Itali. Adalah kota di Jawa Tengah Indonesia dengan penduduk 522364 jiwa dan kepadatan 1186100km 2. Sungai Airlele konon bersumber dari Buquet China Erédia mencatat bahawa kota ini didirikan oleh Permicuri Parameswara yakni raja pertama. Gunung Tangkuban Parahu adalah salah satu gunung yang terletak di Provinsi Jawa Barat IndonesiaSekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2084 meter. Menurut sejarawan Portugis abad ke-16 Manuel Godinho de Erédia 1563-1623 tempat kota lama Melaka mendapatkan namanya dari pokok melaka yang tumbuh di sepanjang tepian sebuah sungai bernama Airlele Ayer Leleh. Tidak hairanlah ramai pelancong yang pertama kali melancong di Selangor sangat berminat berkunjung ke sini untuk melihat sendiri keunikan struktur Gua Batu Caves. Kota dengan luas 4404 km 2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di. Pada tahun 1829-1851 Raden Saleh di bawah naungan pemerintah Hindia Belanda tinggal di Eropa di. Pdf Hikayat Purasara Komunikasi Visual Ilustrasi Wayang Pada Naskah Sastra Betawi Akhir Abad 19 Salinan Muhammad Bakir Lukisan Wayang Di Jawa Timur Pertama Kali Menggunakan Media Ke 4 1366x768 Px Aissadione Wayang Sebagai Inspirasi Berkarya Seni Lukis Pada Media Kayu Pdf Free Download Apa Tempat Wisata Tersembunyi Hidden Gem Yang Belum Diketahui Oleh Banyak Orang Tapi Menarik Di Kota Jakarta Quora Katalog 700 Pdf Kumpulan Contoh Judul Skripsi S1 Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Unnes Newbie Master Jual Lukisan Wayang Jakarta Barat Furnitures Kitchen Set Tokopedia Kisah Sunan Bonang Yang Berdakwah Dengan Gamelan Orami Uzu S Journal 90 Tempat Menarik Di Selangor Edisi 2022 Panduan Bercuti Lukisan Wayang Di Jawa Timur Pertama Kali Menggunakan Media Ke 2 540x960 Px Aissadione Aliran Seni Lukis Subhandepok 20 Karya Seni Lukisan Tembok Jalanan Street Art Ini Keren Abis Suka Yang Mana Lifeloenet Aliran Seni Lukis Subhandepok Apa Masalah Terbesar Dalam Hidupmu Yang Sudah Bisa Kamu Atasi Quora Aliran Seni Lukis Subhandepok Dekat Namun Asing Bogor Curug Cibingbin Anandastoon
Wayang wong wayang orang adalah salah satu teater Jawa. Sumber cerita wayang wong tidak jauh berbeda dengan wayang kulit. Beberapa hal yang berkaitan dengan Wayang wong seperti dalang, panggung, kostum, dan gamelan. Asal Mula Wayang Wong Pada tahun 1731 salah seorang raja Jawa yaitu Mangkunegaran menciptakan wayang dengan bentuk lain. Wayang wong adalah wayang yang semua tokohnya diperankan oleh manusia dengan mengenakan perhiasan dan busana yang dibuat mirip dengan busana yang dikenakan para tokoh wayang kulit. Dalam mengadakan pertunjukan juga seperti wayang kulit, yaitu mengambil cerita dari Serat Ramayana dan Mahabarata. Pada waktu mengadakan pagelaran para pemain selain aktif menari juga berdialog saat terjadi percakapan antar tokoh. Grup Wayang Wong Wayang wong atau wayang orang adalah salah satu jenis teater tradisional klasik yang merupakan gabungan antara seni drama dengan pertunjukan wayang kulit yang tumbuh dan berkembang di Jawa. Lakon yang dipentaskan pada pertunjukan wayang wong bersumber pada cerita wayang kulit atau wayang purwa. Tata busana dan wujud fisik dan para penari mengikuti gaya busana dan wujud fisik dari ikonografi boneka-boneka wayang kulit, kecuali rias wajah yang lebih sederhana dibandingkan dengan wayang kulit. Kesenian wayang wong lahir dan berkembang di lingkungan keraton dan kalangan bangsawan Jawa. Mula-mula wayang wong muncul di Surakarta selanjutnya berkembang di Yogyakarta. Pertunjukan Seni Wayang Wong Orang Sebenarnya wayang wong atau wayang orang merupakan bentuk perwujudan dari wayang purwa, yang membedakan adalah peraganya. Kalau wayang purwa peraganya adalah wayang dari kulit, kalau wayang wong diperagakan oleh manusia. Apabila dibandingkan busana antara wayang kulit dengan busana wayang wong adalah hampir sama, dapat dikatakan bahwa tata busana wayang wong lebih sederhana bila dibandingkan tata busana wayang kulit; Tata busana wayang wong baru bisa mencapai bentuknya yang standar atau baku sekitar abad XX saat pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VIII tahun 1921-1939. Pada waktu Hamengku Buwono VIII berkuasa, beliau menyuruh seniman serba bisa, yaitu Kanjeng Jayadipura, untuk menciptakan busana wayang wong yang indah dan sesuai dengan karakter pemainnya. Kesenian wayang wong antara Surakarta dan Yogyakarta mempunyai gaya dialog yang berbeda. Dialog pada wayang wong Surakarta bersifat realistis sesuai dengan tingkatan emosi dan suasana yang terjadi, intonasinya pun juga lebih bervariasi. Gaya dialog Yogyakarta sangat monoton. Wayang wong yang semula dipentaskan saat seseorang punya hajatan atau nazar, lama-lama dikomersilkan. Pada tahun 1902 pertunjukan wayang wong secara komersial dengan cara menjual karcis. Salah satu grup wayang wong yang terkenal adalah Griya Budaya Titah Nareswari GBTN dari Solo. Grup GBTN banyak menggarap sebuah pertunjukan dengan hal-hal yang baru, baik dari penggarapan tari, anta wacana, iringan musik, narasi dalang, maupun tema lakon. Banyaknya inovasi pertunjukan dikarenakan adanya gairah muda dari seniman-seniman yang terlibat. Nama-nama yang cukup terkenal sebagai penyelenggara pementasan Wayang Wong, seperti B. Subono, Ali Marsudi sutradara, Anggono W. Kusumo dan Widjanarko penata Tari, dan Edi Sulistiono dalang. Lakon-lakon yang diambil dari epos Mahabarata, misalkan Srikandi Maguru Manah dan Bangun Taman Maerokoco ditampilkan dengan gaya yang apik, penuh kreativitas dari para pemain. Suasana pertunjukan pun juga disesuaikan dengan zamannya, biasanya tokoh cakil hanya satu, oleh Ali Marsudi cs, cakil dihadirkan empat sekaligus, dialognya pun dibuat sedemikian rupa sehingga terasa tidak membosankan. Begitu pula dengan narasi dalang tidak terlalu panjang lebar bahkan kadang narasi dalang hanya dengan sebuah sulukan. Wayang wong mencapai masa kejayaan saat Sastrosabdo mendirikan perkumpulan wayang wong yang bernama ”Ngesti Pandhawa” di Semarang. Dengan menampilkan beberapa inovasi yaitu dengan permainan atau semacam trik, misalkan peristiwa-peristiwa yang aneh atau ajaib menjadi nyata. Para penonton sangat antusias melihat pertunjukan wayang wong ”Ngesti Pandhawa” yang sangat indah dan profesional. Grup Ngesti Pandhawa benar-benar mampu merebut perhatian penonton. Pertunjukan wayang wong didahului dengan tari-tarian, sebagai pertunjukan tambahan. Untuk menyelenggarakan pertunjukan wayang wong secara lengkap dibutuhkan pendukung sebanyak 35 orang. Dengan perincian sebagai berikut 2 orang sebagai waranggana; 12 orang sebagai penabuh gamelan; 1 orang sebagai dalang; dan 20 orang sebagai pemain wayang wong. Poster Pertunjukan Seni Wayang Wong Sriwedari Tempat Pertunjukan Wayang Wong Pada tahun 1899 Pakubuwono X membangun taman kota yang bernama taman Sriwedari. Saat peresmian taman Sriwedari itu diadakan berbagai pertunjukan kesenian Jawa, baik seni rakyat maupun seni klasik. Salah satu kesenian klasik yang dipentaskan di acara peresmian itu adalah wayang wong. Dan sejak saat itu kesenian wayang wong selalu mengisi berbagai acara di Sriwedari, yang merupakan taman keraton Surakarta. Lakon wayang di Sriwedari biasanya mementaskan lakon yang bersifat pakem. Pada mulanya pertunjukan wayang wong di Sriwedari tidak bersifat komersial. Namun, pada suatu saat, ada seorang warga keturunan yang pertama kali menjual karcis dipertunjukkan wayang wong, yaitu dengan cara menjual karcis. Sejak saat itu, pertunjukan wayang wong mengalami masa keemasan. Bila ada pementasan wayang wong, tempat-tempat pertunjukan penuh oleh pengunjung. Hal ini mengakibatkan secara finansial para pemain wayang wong secara ekonomi berkecukupan. Tipe-Tipe Tata Rias Wayang Wong Unsur yang sangat penting dalam pertunjukan teater Jawa adalah dialog para pemain. Selanjutnya, unsur yang lain yang sangat mendukung adalah tata busana dan tata rias. Ada tujuh tipe tata rias dalam seni wayang wong, yaitu a. Tipe wanita yang rendah hati, b. Tipe wanita yang dinamis, c. Tipe putra yang halus dan rendah hati, d. Tipe putra halus dan dinamis, e. Tipe putra gagah yang rendah hati, f. Tipe putra gagah yang dinamis, g. Tipe punakawan atau abdi dalem. Sedangkan untuk peran raksasa dan kera dengan mengenakan topeng. Wayang wong mempunyai standar yang ketat mengenai kostum atau tata busana, karena kostum tersebut mempunyai makna simbolis. Adegan Pertunjukan Seni Wayang wong Lakon yang dimainkan ada dua macam, yakni lakon pakem dan lakon carangan. Lakon pakem adalah lakon yang mengambil sumber cerita dari cerita Mahabarata dan Ramayana, urutan adegan yang ditampilkan tepat sesuai dengan pakem atau urutan yang ada, kostum yang dikenakan standar, indah, dan rapi. Sedangkan lakon carangan adalah mengambil sumber cerita dari karangan yang kadang-kadang mengambil sebagian dari cerita Mahabarata dan Ramayana yang diramu dengan karangan sendiri. Atribut Wayang Wong Ada beberapa hiasan yang dikenakan oleh para pemain wayang wong, diantaranya Garuda Mungkur, Makutha, dan Praba. Hiasan garuda mungkur dikenakan di bagian belakang dari hiasan penutup kepala tokoh-tokoh tertentu, fungsi garuda mungkur adalah sebagai atribut dari para raja dan pangeran yang berwatak baik pada tokoh cerita Mahabarata maupun Ramayana yang bersifat melindungi. Kanjeng Jayadipura, perancang tata busana Yogyakarta mengganti nama garuda mungkur menjadi bledhegan atau gelapan. Dahulu banyak orang Jawa percaya bahwa bledheg memanifestasikan diri sebagai kepala raksasa kala yang berterbangan di udara mencari mangsanya di dunia. Hiasan yang lain adalah Jamang mangkara atau jamang sungsun dan sumping mangkara. Sumping mangkara adalah hiasan telinga dengan motif makara. Mangkara artinya sama dengan makara bahasa Jawa Kuno, kalung, sabuk, timang atau pengencang sabuk, kampuh atau dodot yaitu kain lebar dan panjang yang dikenakan sebagai busana bagian bawah, uncal wastra atau ujung bagian dodot sebagai pengikat, badhong atau hiasan di bawah perut, uncal kencana yaitu hiasan kain kecil yang berjuntai ke bawah, kunca yakni bagian ujung dari dodot, kelat bau atau gelang tangan, gelang, gelang kaki atau kroncong, celana sampur, dan wangkingan atau keris. Sebagai gantinya dodot para penari wayang wong mengenakan nyamping supit urang atau nyamping seredan sesuai dengan karakter yang dibawakan.
– Iringan musik gamelan membuka pertunjukkan. Tak lama, tirai panggung tersibak, menampilkan latar layaknya di sebuah kerajaan di khayangan. Sekelompok penari wanita mengisi panggung, mengenakan kemben dipadu jarik, bersanggul dan riasan lengkap. Jari-jari lentik mereka menari di udara dengan selendang hijau terselip di antaranya. Tarian mereka membuka kisah pewayangan yang dipertunjukkan kepada ratusan khalayak di kursi penonton. Sesaat setelah tarian mereka usai, para pelakon yang dirias layaknya tokoh-tokoh pewayangan dengan kostum gemerlap, sesekali berkilau diterpa cahaya panggung, muncul ke tengah panggung. Dialog-dialog berbahasa Jawa krama mengalir di antara para pelakon. Babak demi babak berganti, hingga akhirnya sampai pula pada penghujung cerita. Penonton bersorak dan bertepuk tangan memuji para pelakon. Baca Juga Bertahan di Tengah Pagebluk, Para Seniman Wayang Orang Berteman dengan Teknologi Situasi di atas adalah penggambaran apa yang terjadi di dalam Gedung Pertunjukkan Wayang Orang Bharata yang berlokasi di Senen, Jakarta Timur. Tidak banyak yang tahu bahwa di antara riuhnya lalu lintas di Senen, terminal yang selalu ramai, pasar dan pusat perbelanjaan, hingga gedung-gedung hotel dan perkantoran, terdapat gedung pertunjukkan tersebut. Gedung pertunjukkan tersebut didirikan oleh para seniman pelestari kesenian wayang orang yang tergabung dalam Paguyuban Wayang Orang WO Bharata pada 5 Juli 1972. Setiap Sabtu malam hingga dini hari, gedung pertunjukkan tersebut ramai dipadati oleh penggemar kesenian wayang orang atau mereka rindu kampung halaman. Tentu saja, kebanyakan dari penonton adalah kaum sepuh—mereka yang bertumbuh besar dengan mendengar cerita-cerita pewayangan. Anak muda negeri semakin jauh dari seni tradisi warisan leluhur ini, kesadaran tentang pelestarian tradisi adiluhung kekayaan negeri sejatinya harus kembali dibangkitkan kembali. Baca Juga Kompetisi Desain Pelestarian Budaya Indonesia Mengabadikan Budaya Lewat Sentuhan Digital Globalisasi dan arus digital yang masif, menjadi tantangan tersendiri bagi para seniman dalam melestarikannya. Survei Indonesia Millennial Report 2019 menemukan, setidaknya 94,4 persen milenial Indonesia berusia 20-35 tahun telah terkoneksi internet. Melalui digitalisasi pula, berbagai informasi dapat lebih mudah diakses secara lebih luas. Begitu juga dengan interaksi masyarakat dan hiburan, berbagai media sosial maupun layanan streaming online mulai bermunculan. Masifnya arus budaya barat membuat kesenian yang menjadi jati diri bangsa tergerus. Hiburan tradisional seperti pertunjukan Wayang Orang harus berjuang habis-habisan untuk mengimbangi kencangnya perkembangan zaman. Baca Juga Sutan Muhammad Amin, Salah Satu Tokoh Sumpah Pemuda yang Berjasa Kondisi ini pun sempat diungkapkan oleh seniman wayang orang sekaligus sutradara Wayang Orang Bharata Teguh “Kenthus” Ampiranto. Ia mengatakan, antusiasme anak muda dalam melestarikan kebudayaan wayang orang lebih banyak didominasi secara turun temurun. “Biasanya mengajak anak-anak bergabung itu dengan cara mengingatkan, kalau kami dan para anak bisa hidup dari melestarikan wayang orang,” kata Kenthus. Di kalangan keluarga seniman, nilai-nilai luhur dan pakem penceritaan wayang orang diturunkan sehingga generasi seniman muda tercipta. Namun, agar dapat bertahan di tengah masyarakat, beragam penyesuaian harus dilakukan. Beradaptasi untuk melampaui zaman Wayang orang adalah kesenian yang eksistensinya melampaui zaman. Dikutip dari laman Geonusantara, wayang orang atau dikenal dengan istilah wayang wong dalam bahasa Jawa, pertama kali muncul di abad ke-18, tepatnya diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada tahun 1731 di kota Solo. Baca Juga Sejarah Lagu Indonesia Raya, Pertama Kali Dikumandangkan Pada Kongres Pemuda II Kisah yang ditampilkan saat itu memuat tentang ajaran-ajaran hidup yang bersumber dari kisah-kisah legenda atau sejarah Jawa. Kisah yang penuh kebijaksanaan dipadu dengan drama, musik, dan seni rupa. Pertunjukkan dibesut oleh dalang yang perannya lebih seperti sutradara, gamelan, serta para pelakon atau pemain untuk memerankan gerak tari, menjadi komponen penting dalam pagelaran ini. Dok. Padepokan Wayang Orang Bharata Potret Tunas Bharata, generasi muda penerus wayang orang Bharata Para lakon juga akan didandani menggunakan kostum dan tata rias sesuai dengan tokoh wayang yang dibawakan, keduanya menjadi identitas “fisik” untuk mencirikan masing-masing karakternya. Hingga kini, pakem-pakem tersebut masih dipertahankan tetapi beberapa mengalami penyesuaian. Namun, ada hal yang berbeda dari pagelaran wayang orang di masa lalu dan di masa kini, menurut Kenthus, salah satu perubahan yang dirasakan yakni adanya perbedaan cerita dan durasi pertunjukan. Baca Juga Bincang Redaksi Racikan Bersantap Keluarga Bupati Jawa Masa Hindia Belanda Jika dahulu wayang orang bisa berlangsung selama 6-8 jam, kini wayang orang dibuat seringkas dan sesederhana mungkin, demi mempertahankan antusiasme penikmatnya. “Durasi sekarang memang dibuat lebih ringkes, artinya cerita yang dibawakan juga lebih banyak yang sekiranya dikenal oleh masyarakat, misalnya cerita Arjuna atau Ramayana,” kata Kenthus. Tetap berjuang di tengah digitalisasi dan pandemi Kehadiran teknologi seolah tak cukup jadi tantangan bagi para pelakon wayang orang, munculnya pandemi membuat pergerakan wayang orang terpaksa meredup, di tengah perjuangan mereka yang ingin terus memperkenalkan wayang orang kepada para generasi muda. “Adanya pandemi, membuat kami jadi terpaksa tertunda berkarya, dahulu, minimal seminggu sekali di malam minggu, kami mengadakan pentas Wayang Orang,” kata Kenthus. Baca Juga Kolaborasi Usaha Rintisan Mampu Tangani Sampah Plastik Pascakonsumsi? Meski begitu, Kenthus menyebut, perjuangan melestarikan wayang orang tetap harus dilakukan. Bermodal belajar teknologi dari para generasi wayang orang muda, Kenthus dan rekan mencoba menjajal peruntungan lewat pagelaran online. “Adanya pandemi, akhirnya membuat pagelaran jadi tutup. Tapi saya dan yang lain tetap optimis untuk melestarikan budaya ini. Apalagi sekarang ada online, ini jadi peluang besar bagi kami,” ujar Kenthus. Perjuangan padepokan Wayang Orang Baratha saat melakukan streaming tak jarang mengalami banyak kendala, salah satunya yaitu menyamakan timing lagu dan gerakan para pelakonnya. Belum lagi dengan kendala lag akibat koneksi, menjadi kisah perjuangan tersendiri. “Yang saya inget itu, waktu mau streaming ternyata jaringannya engga connect, belum lagi nyamain timing dengan yang lain, terasa banget susahnya,” lanjut Kenthus. Baca Juga Manusia Berisiko Tularkan COVID-19 ke Hewan, Perlu Jaga Jarak Beruntung, di tengah kesulitan pelestarian wayang orang, Kenthus mendapat tawaran kerjasama dengan National Geographic Indonesia dan PT Pertamina Persero, untuk mengadakan pagelaran wayang orang bertajuk “Sirnaning Pageblug” – atau bermakna “Hilangnya Pandemi” pada 27 Juni 2020 silam. “Bersyukur kemarin didatengin sama National Geographic Indonesia, kami akhirnya bisa pagelaran lagi dengan sukses, kami semakin antusias untuk terus mengenalkan dan mengajak anak-anak untuk bergabung, apalagi saya sudah cukup tua, waktunya generasi muda yang melanjutkan,” kata Kenthus melalui wawancara telepon dengan redaksi National Geographic Indonesia, Kamis 29/10/2020. Sukses dengan pagelaran seni pertama, serta berhasil mengantongi rekor MURI dalam pagelaran Wayang Orang pertama secara online. Membuat paguyuban Wayang Orang Bharata tergerak untuk mengadakan kembali pagelaran wayang orang ini, salah satunya melalui pagelaran bertajuk Hanoman Duta, yang akan diselenggarakan pada Minggu, 08/11/2020 mendatang. “Pemilihan cerita ini dari kisah Ramayana, tapi bukan yang tua yang main, anak-anak generasi 5 dan 6 yang akan meramaikan. Kalau saya cuma membuat jalan cerita dan mengawasi dari jauh. Biar mereka bisa berkembang sendiri,” tutup Kenthus. Baca Juga Bincang Redaksi 280 Tahun Geger Pacinan, Singkap Arsip VOC dan Persekutuan Cina-Jawa 1740-1743 Tak hanya berfokus pada pelestarian wayang orang, kolaborasi National Geographic Indonesia dan PT Pertamina Persero pun turut mendukung pelestarian Tari Bengkala Bali melalui sanggar Tari Kolok serta Tari Topeng sanggar Mimi Rasinah. Ke depan, berbagai pagelaran serupa juga dapat dinikmati secara online. Untuk tetap menjaga kelestarian budaya wayang orang di tengah modernisasi, Anda bisa ikut berpartisipasi dengan cara menonton langsung pagelaran seni ini melalui laman pendaftaran Hanoman Duta. Mari bergabung dan BerbagiCerita bersama National Geographic Indonesia untuk melestarikan budaya asli Indonesia. Video Pilihan Ikuti perkembangan berita ini dalam topik PERTAMINA
lukisan wayang di jawa timur pertama kali menggunakan media